Sunday, April 27, 2014
Contoh Pencatatan Buku Besar Piutang
CLiqUers sEjati: Contoh Pencatatan Buku Besar Piutang: a. Data piutang (tagihan) kepada debitor pada tanggal 1 Juli 2003: Piutang pada : PD SINAR MOTOR ...
Tuesday, April 15, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI PEMERINTAH DENGAN PERUSAHAAN ASURANSI SWASTA
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi kita dapat merasakan adanya gejolak moneter yang dapat menimbulkan persaingan yang sangat ketat antara perusahaan-perusahaan. Agar perusahaan dapat bertahan hidup dituntut untuk mengelola perusahaannya dengan cara yang lebih efisien. Salah satu kunci kesuksesan dan keberhasilan dalam perusahaan adalah melalui perencanaan keuangan.
Perencanaan dan pengendalian keuangan melibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi kerja. Perencanaan keuangan adalah proses dari menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan, memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghindari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang, menentukan alternatif mana yang akan dipilih, serta mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan.
Sebagai usaha yang menghimpun dana dari masyarakat, perusahaan asuransi tidak jauh berbeda halnya dengan bank dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Untuk itu usaha asuransi harus dikelola secara professional, baik dalam pengelolaan resiko maupun dalam pengelolaan keuangannya. Bagaimanapun, sebagai lembaga yang mengelola dana publik, perusahaan asuransi wajib melaporkan kinerja perusahaannya kepada publik, hal ini dilakukan agar para nasabah dan orang-orang yang memiliki kepentingan dapat mengetahui secara pasti tentang kondisi perusahaan, apakah perusahaan dalam keadaan sehat, kurang sehat atau tidak sehat (krisis).
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah rasio. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan. Berdasarkan konsep periode akuntansi, maka laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya. Secara umum tujuan perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dengan memaksimumkan laba. Pengukuran hasil usaha yang dicapai dapat dilakukan dengan cara menganalisis rasio keuangan.
Analisis laporan keuangan seringkali juga memasukkan aktivitas untuk membuat berbagai macam transformasi atas laporan keuangan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis rasio dan analisis persentase yang memungkinkan untuk mengidentifikasi, mengkaji dan merangkum hubungan-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan. Untuk menilai kinerja keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan tolok ukur yaitu rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan antarprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Dengan menggunakan alat analisis, berupa rasio akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran tentang posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.
Analisis rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya sangat bermanfaat bagi manajemen untuk perencanaan dan pengevaluasian prestasi atau kinerja perusahaan. Analisis rasio juga bermanfaat bagi para investor dalam mengevaluasi nilai saham dan adanya jaminan atas keamanan dana yang akan ditanamkan pada suatu perusahaan. Dengan demikian, analisis rasio keuangan digunakan manajemen untuk pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang, peningkatan efisiensi dan efektivitas operasi, serta untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja.
Penilaian kinerja perusahaan dapat memberikan gambaran pengelolaan manajemen keuangan suatu perusahaan apakah telah berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu penghematan biaya operasional, efektivitas penempatan investasi. Salah satu alat penilaian kinerja keuangan adalah analisis rasio keuangan, yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, khususnya perencanaan dan pengendalian untuk mendapatkan tolok ukur tertentu yang membandingkan kinerja suatu perusahaan pada tahun tertentu dengan kinerja tahun sebelumnya dan sesudahnya atau membandingkan kinerja perusahaan dengan kinerja perusahaan lain, terutama dalam industri yang sama. Adapun rasio keuangan yang umum digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/rentabilitas dan rasio aktivitas.
METODE PENELITIAN
Obyek dari penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi yaitu PT. Jamsostek dan PT. Prudential Life Assurance. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan PT. Jamsostek (Persero) dan PT. Prudential Life Assurance tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Alat uji analisis yang digunakan adalah independent sample T-test. Independent sample T-test adalah metode yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen. Berikut adalah hipotesis dalam penelitian:
H0: Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara perusahaan asuransi milik pemerintah dan perusahaan asuransi milik swasta.
Ha: Terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara perusahaan asuransi milik pemerintah dan perusahaan asuransi milik swasta.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan masing-masing perusahaan yang menjadi objek penelitian dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 diperoleh penentu kinerja perusahaan asuransi BUMN dan perusahaan asuransi swasta. Dalam penelitian ini rasio yang dipergunakan untuk menentukan kinerja perusahaan adalah rasio profitabilitas, rasio likuiditas dan rasio solvabilitas.
Tabel 4.1
Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas PT. Jamsostek dan PT.
Prudential periode 2007-2011.
Sumber: Data Diolah 2012
Dibawah ini disajikan gambaran tentang fluktuasi peningkatan dan penurunan rasio profitabilitas yang dialami perusahaan asuransi BUMN dan perusahaan asuransi swasta.
Gambar 4.1 Rasio Profitabilitas
Berikut disajikan gambaran tentang fluktuasi peningkatan dan penurunan rasio likuiditas yang dialami perusahaan asuransi BUMN dan perusahaan asuransi swasta.
Gambar 4.2 Rasio Likuiditas
Berikut disajikan gambaran tentang fluktuasi peningkatan dan penurunan rasio solvabilitas yang dialami perusahaan asuransi BUMN dan perusahaan asuransi swasta.
Gambar 4.3 Rasio Solvabilitas
Setelah diuraikan dan diberikan gambaran tentang keadaan tingkat profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas perusahaan asuransi BUMN dan perusahaan asuransi swasta dari tahun 2007 sampai dengan 2011, selanjutnya penulis akan memberikan penjelasan deskriptif dari data-data tersebut. Berikut deskriptif dari penelitian ini:
Kinerja Perusahaan Asuransi BUMN
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Perusahaan Asuransi BUMN
Descriptive Statistics
| |||||
N
|
Minimum
|
Maximum
|
Mean
|
Std. Deviation
| |
Profitabilitas
|
5
|
,0879
|
,1103
|
,101120
|
,0085762
|
Likuiditas
|
5
|
2,8279
|
6,9027
|
4,908960
|
1,8443265
|
Solvabilitas
|
5
|
1,5410
|
4,9787
|
3,041240
|
1,3274850
|
Valid N (listwise)
|
5
|
Sumber: data diolah 2012.SPSS 20
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan mengenai deskripsi tentang rasio-rasio penelitian yang berupa rasio profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas perusahaan asuransi BUMN.
Kinerja Perusahaan Asuransi Swasta
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Perusahaan Asuransi Swasta
Descriptive Statistics
| |||||
N
|
Minimum
|
Maximum
|
Mean
|
Std. Deviation
| |
Profitabilitas
|
5
|
,0600
|
,1200
|
,094200
|
,0215917
|
Likuiditas
|
5
|
1,0900
|
2,3300
|
1,576000
|
,4644136
|
Solvabilitas
|
5
|
2,0600
|
7,6600
|
4,604000
|
2,1041578
|
Valid N (listwise)
|
5
|
Sumber: data diolah 2012.SPSS 20
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan mengenai deskripsi tentang rasio-rasio penelitian yang berupa rasio profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas perusahaan asuransi swasta.
Pengujian Hipotesis dengan Independent Sample t-Test
Hasil analisis Independent Sample T-Test dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya, yaitu perusahaan asuransi BUMN dan perusahaan asuransi swasta dengan indikator rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas.
Tabel 4.4 Independent Sample Test
Data diolah 2012.SPSS 20
Analisis Rasio Profitabilitas
Berdasarkan tabel 4.4 bahwa F hitung untuk rasio profitabilitas dengan Equal variance assumed adalah 1,134 dengan probabilitas 0,318. Karena probabilitas > 0,05 maka H0diterima, atau kedua varians sama/tidak berbeda signifikan dalam kinerja kedua perusahaan asuransi. Berdasarkan tabel 4.4 bahwa t hitung untuk rasio profitablitas dengan Equal variance assumed adalah 0,666 dengan probabilitas 0,524. Karena 0,524 > 0,05 maka H0diterima, ini berarti rata-rata profitabilitas perusahaan asuransi BUMN dan perusahaan asuransi swasta tidak berbeda signifikan. Semakin tinggi rasio profitabilitas menandakan semakin baik pula kinerja keuangan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan sehingga kemungkinan perusahaan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Dimana untuk memperoleh profit yang besar diperlukan adanya aktiva produktif yang berkualitas dan manajemen yang solid.
Analisis Rasio Likuiditas
Berdasarkan tabel 4.4 bahwa F hitung untuk rasio likuiditas dengan Equal variance assumed adalah 13,762 dengan probabilitas 0,006. Karena probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, atau kedua varians benar-benar berbeda dalam kinerja kedua perusahaan asuransi. Berdasarkan tabel 4.4 bahwa t hitung untuk rasio likuiditas dengan Equal variance not assumed adalah 3,919 dengan likuiditas 0,014. Karena 0,014 < 0,05 maka H0 ditolak, ini berarti rata-rata likuiditas perusahaan asuransi BUMN dan perusahaan asuransi swasta benar-benar berbeda/berbeda signifikan.
Tingkat rasio likuiditas perusahaan asuransi BUMN jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan asuransi swasta. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan asuransi BUMN memiliki kondisi yang lebih likuid, sekilas memang terlihat kinerja perusahaan asuransi BUMN lebih baik dibanding perusahaan asuransi swasta karena mampu menghasilkan rasio likuiditas yang jauh diatas perusahaan asuransi swasta, namun ternyata tidak selalu demikian, pada dasarnyasemakin tinggi rasio lancar seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas. Kelebihan dalam aktiva lancar seharusnya dapat digunakan untuk membayar deviden, membayar hutang jangka panjang atau untuk investasi yang bisa menghasilkan tingkat kembalian lebih.
Analisis Rasio Solvabilitas
Berdasarkan tabel 4.4 bahwa F hitung untuk rasio solvabilitas dengan Equal variance assumed adalah 0,926 dengan solvabilitas 0,364. Karena solvabilitas > 0,05 maka H0 diterima, atau kedua varians sama/tidak berbeda signifikan dalam kinerja kedua perusahaan asuransi.Berdasarkan tabel 4.4 bahwa t hitung untuk rasio solvabilitas dengan Equal variance assumed adalah -1,405 dengan probabilitas 0,198. Karena 0,198 > 0,05 maka H0 diterima, ini berarti rata-rata solvabilitas perusahaan asuransi BUMN dan perusahaan asuransi swasta tidak berbeda signifikan. Bila di lihat dari rata-rata, rata-rata rasio solvabilitas perusahaan asuransi swasta lebih tinggi dari perusahaan asuransi BUMN. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kesehatan perusahaan asuransi swasta lebih baik dari perusahaan asuransi BUMN, kesehatan perusahaan asuransi swasta dapat dilihat dari besarnya rasio solvabilitas perusahaan asuransi swasta tertinggi sebesar 766% dan terendah sebesar 206% pada periode penelitian. Berbeda dengan perusahaan asuransi BUMN, yang rasio solvabilitas tertinggi sebesar 497,87% dan terendah sebesar 154,10%. Tingkat rasio solvabilitas kedua perusahaan asuransi ini menunjukkan bahwa keadaan/kondisi keuangan masing-masing perusahaan dalam keadaan sehat dan cukup aman dari resiko likuidasi.
SIMPULAN
Dalam Penelitian ini penulis menganalisa dengan menggunakan uji independent sample t test dengan menggunakan laporan keuangan kedua perusahaan asuransi yang menjadi objek penelitian, hasil analisis menunjukkan bahwa rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas perusahaan asuransi BUMN tidak berbeda signifikan dengan perusahaan asuransi swasta karena memiliki tingkat signifikan > 0,05. Sedangkan untuk rasio likuiditas perusahaan asuransi BUMN berbeda signifikan dengan perusahaan asuransi swasta karena memiliki tingkat signifikan < 0,05. Dilihat dari rasio profitabiltas dan rasio sovabilitasnya kinerja perusahaan asuransi swasta lebih baik dari perusahaan asuransi BUMN karena perusahaan asuransi swasta memiliki rasio yang lebih tinggi yang menandakan perusahaan asuransi memiliki kondisi perusahaan yang lebih sehat. Dari rasio likuiditasnya perusahaan asuransi BUMN memiliki rasio yang lebih tinggi dari perusahaan asuransi swasta yang berarti perusahaan asuransi BUMN memiliki kondisi yang lebih likuid dibanding perusahaan asuransi swasta.
DAFTAR PUSTAKA
Andi, 2009, 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Stastistik Menggunakan SPSS 17. Yogyakarta: CV Andi Offset (Penerbit Andi).
Anonim, 2010. “Penerapan Ratio Early Warning System untuk Menganalisis Kesehatan dan Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Asuransi Kerugian.”. Skripsi. Dalamhttp://www.ukrida.ac.id/ diunduh pada jumat, 22 juni 2012 pukul 19:17 WIB
Asyikin, J dan Tanu, V.S. 2011. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Swasta yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Dalam http://www.google.co.id/ diunduh pada rabu, 25 juli 2012 pukul 19:14 WIB
Darmawi, Herman, 2006. Manajemen Asuransi. Edisi 1, cetakan 4. Jakarta: Bumi Aksara
Darsono dan Ashari, 2006. Pedoman Praktik Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Harahap, Sofyan Syafri, 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1, cetakan 6. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 September 2007.Jakarta: Salemba Empat
Irvansyah, riko. 2010. “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan Early Warning System Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Dalam http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21122. diunduh pada selasa, 2 agustus 2012 pukul 20:33 WIB.
Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara
Muspa. “Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi. Jurnal Akuntansi”. Dalamhttp://www.google.co.id/ diunduh pada jumat, 22 juni 2012 pukul 20:56 WIB
S.R, Soemarso, 2005. Akuntasi Suatu Pengantar. Edisi Revisi, Buku 2 Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat
Sadeli, Lili. M, 2006. Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi 1 cetakan ketiga, Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono, 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV ALFABET
TRANSLASI MATA UANG ASING
Maulidya Nurisya: TRANSLASI MATA UANG ASING: A. PENGARUH ALTERNATIF KURS TRANSLASI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN. Dalam melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang...
Thursday, April 10, 2014
tugas contoh batasan dan rumusan masalah skripsi
Contoh batasan dan rumusan pada sekripsi
Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu Bagaimana membuat dan merancang system transaksi barang pada TB Barokah.
1.2 batasan masalah
agarapembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka penulis membatasi permaslhan pada?
Berdasarkan latar belakang diatas , maka penulis dapat merumuskan permasalahan yaitu bagaimana membangun system informasi jasa pelayanan Bengkel Trio Motor.
2.2 Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari permasalahan dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, maka penulis membatasi permasalahan pada:
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut, bagaimana membuat suatu system informasi tentang pelayanan pada PUSKESMAS serta tindak lajut dari bagian pendaftaran hingga bagian unit pengobatan yang meliputi:
Agar pembahasan tidak meluas dan menyimpang dari permasalahan yang ada, maka dalam penyusunan skripsi ini diabtasi pada proses perancangan dan pengolaan data penduduk yang terkomputerisasipada PUSKESMA, data pasien, dan data hasil pemeriksaan oleh pemeriksa pada bagian unit Nalai pengobatan untuk penanganan rawat jalan.
Sedangkan aplikasi yang digunakan adalh Microsof Visual Basic 6.0 database SQL Server 2000, dan perancanagn laporan menggunakan Cristal Report.
Berdasarkan pada latar belakangdiatas, maka dalam perumusan masalah penulis memfokuskan masalahnya pada “ Bagaimana cara merancang dan menganalisa system informasi administrasi kepegawaian pada Kodim Jepara “ .
4.2 Pembatsan Masalah
Dengan perumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka penulis membatasi masalah yang akan dianalisa mengingat adanya keterbatasan waktu dalam proses penyusutan yaitu pengolahan data pegawai, absensi atau kehadiran pegawai, penghitungan gaji pegawai yang akan menghasilkan laporan-laporan seperti:
- SISTEM INFORMASI TRANSAKSI BARANG PADA TB. BAROKAH
Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu Bagaimana membuat dan merancang system transaksi barang pada TB Barokah.
1.2 batasan masalah
agarapembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka penulis membatasi permaslhan pada?
- Transaksi penjualan
- Transaksi pembelian
- Stok barang
- Laporan stok barang
- Laporan penjualan
- Laporan pembelian
- Laporan supplier
- Pemasaran barang
- Kepegawaian
- SISTEM INFORMASI JASA PELAYANAN BENGKEL TRIO MOTOR KUDUS
Berdasarkan latar belakang diatas , maka penulis dapat merumuskan permasalahan yaitu bagaimana membangun system informasi jasa pelayanan Bengkel Trio Motor.
2.2 Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari permasalahan dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, maka penulis membatasi permasalahan pada:
- Tool yang dipakai adalah Visual FoxPro 9.0, SQL Server 2000 dan Rational Rose 2003.
- Perancangan system ini membahas administrasi pengolahan data antara lain data pelanggan data perawatan mobil, data stok suku cadang yang nantinya akan menghasilkan laporan data pelanggan, laporan data stok suku cadang, laporan nota servis.
- Permodelan system yang akan digunakan dalam system informasi jasa pelayanan ini adalah permodelan dengan menggunakan UML.
- SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA PUSKESMA DAWE
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut, bagaimana membuat suatu system informasi tentang pelayanan pada PUSKESMAS serta tindak lajut dari bagian pendaftaran hingga bagian unit pengobatan yang meliputi:
- Pendataan warga
- Pendataan pasien
- Pendataan pemeriksa
- Pendataan hasil pemeriksa
Agar pembahasan tidak meluas dan menyimpang dari permasalahan yang ada, maka dalam penyusunan skripsi ini diabtasi pada proses perancangan dan pengolaan data penduduk yang terkomputerisasipada PUSKESMA, data pasien, dan data hasil pemeriksaan oleh pemeriksa pada bagian unit Nalai pengobatan untuk penanganan rawat jalan.
Sedangkan aplikasi yang digunakan adalh Microsof Visual Basic 6.0 database SQL Server 2000, dan perancanagn laporan menggunakan Cristal Report.
- ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA KODIM JEPARA
Berdasarkan pada latar belakangdiatas, maka dalam perumusan masalah penulis memfokuskan masalahnya pada “ Bagaimana cara merancang dan menganalisa system informasi administrasi kepegawaian pada Kodim Jepara “ .
4.2 Pembatsan Masalah
Dengan perumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka penulis membatasi masalah yang akan dianalisa mengingat adanya keterbatasan waktu dalam proses penyusutan yaitu pengolahan data pegawai, absensi atau kehadiran pegawai, penghitungan gaji pegawai yang akan menghasilkan laporan-laporan seperti:
- Daftar gaji anggota
- Data anggota
- Mutasi anggota
- Laporan Data anggota
- Laporan Mutasi
- Laporan gaji
- Bahasa pemprogaman menggunakan Microsoft Visual FoxPro 9.0 dengan My SQL.
Tuesday, April 1, 2014
peranan sistem informasi akuntansi
teking: peranan sistem informasi akuntansi: Peranan Sistem Informasi Akuntansi TENTANG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Peranan Sistem Infomasi akuntansi Dalam Organisasi Perusahaan De...
Subscribe to:
Posts (Atom)
Kunci Dasar Abangku Jauh (abangku balek)
Kunci Dasar Abangku Jauh (Abangku Balek) [intro] Am F G Am Sejak latu abang Am ninggal lahkan kami bang G ayek ladi minum ...
-
Kunci Dasar Abangku Jauh (Abangku Balek) [intro] Am F G Am Sejak latu abang Am ninggal lahkan kami bang G ayek ladi minum ...
-
Percintaan Pemuda Dengan Wanita PSK Mmmm Kale ini Saya Mau Membahas Tentang Percintaan Akhh ,, hehehe ,,, Disimak Baek" yoo ,...