Thursday, May 8, 2014

contoh skripsi mini

BAB I
PENDAHULUAN



1.              Latar Belakang


Pengawasan internal mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu organisasi perusahaan, apabila ada dewan direksi atau komisaris yang menganggap Satuan Pengawas Internal (SPI) bukanlah sesuatu yang penting maka tunggulah kehancuran perusahaan. Fungsi pengawasan ini merupakan suatu upaya tindakan pencegahan, penemuan penyimpangan- penyimpangan melalui pembinaan dan pemantauan internal control secara berkesinambungan.Agar semua kecurangan yang terjadi di perusahaan dapat ditemukan dan dicegah sehingga menimbulkan efek positif pada perkembangan perusahaan seperti peningkatan laba.Peningkatan penghasilan ini berasal dari tertibnya pembukuan keuangan sehingga tidak terjadinya kehilangan pada keuangan perusahaan, menjaga aset perusahaan dari tangan-tangan jahil dan mencegah peningkatan nilai barang yang tidak sesuai dengan harga pasar, prosedur  perusahaan berjalan sesuai yang di tetapkan sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan,terjaganya mutu pelayan pelanggan, serta efisiensi usaha.Satuan Pengawas Internal atau Audit Intern inilah yang akan melakukan audit disetiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, seperti audit operasional. Audit Operasional adalah mengevaluasi kegiatan operasional perusahaan dengan tujuan menilai apakah pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan telah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis bagi perusahaan.

Apabila setelah dilakukan audit operasional dan ternyata ada hal-hal yang menurut auditor belum dilakukan oleh perusahaan maka auditor akan memberikan rekomendasi pada perusahaan untuk melakukan peningkatan-peningkatan dimasa yang akan datang.Audit operasional dilakukan oleh Tim Pengawasan Operasional selaku tim internalauditor yang dibentuk oleh Kepala Satuan Pengawas Intern (SPI). Audit operasional tersebut dilakukan secara periodik, yaitu setahun sekali yang ditentukan oleh perusahaan. Misalkan,auditor melakukan pemeriksaan gedung untuk melakukan pemeriksaan fisik atas persediaan barang dagang, kemudian membandingkan dengan laporan persediaan dan menilai pelaksanaan prosedur pengelolaan persediaan barang dagang.Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh audit operasional adalah pengelolaan dari persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang merupakan bagian utama dari neraca danmerupakan perkiraan yang nilainya cukup besar dan pengaruh yang besar pula. Besarnya jumlah modal perusahaan yang tertanam di persediaan barang dagang ini menyebabkan persediaan barang dagang adalah salah satu aktiva yang sangat penting bagi perusahaan. Pada intinya penyelangaraan semua kegiatan operasional dimaksudkan untuk menjamin bahwa dukunganyang diberikan pada bidang-bidang fungsional dalam perusahaan benar-benar efektif dan efisien.Persediaan barang dagang juga harus dikelola dengan baik, karena akan mempengaruhi bagian pemasaran barang. Pemasaran barang dagang dipengaruhi ada tidaknya persediaan barangdagang di gudang perusahaan. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan akan mampumemasarkan produknya sesuai dengan permintaan dari konsumen tepat waktu. Karena apabila perusahaan tidak mengelola persediaan barang dagangannya dengan baik maka perusahaan akanmengalami kesulitan dalam melakukan pemasaran produknya jika persediaan barang dagangkosong atau tidak mampu memcukupi permintaan konsumen dan berimbas pada perusahaantidak akan mendapatkan laba yang seharusnya bisa didapatkan.
 
PT Pupuk Sriwidjaja Persero Palembang atau PT PUSRI adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan pupuk. PT PUSRI ini telah memasarkan pupuk ke berbagai daerah di Indonesia dan berkantor pusat di Palembang. PT PUSRI memperoleh sebagian besar keuntungan mereka dari pemasaran pupuk. Keuntungan tersebut juga didapat dari penjualan gas hasil pembuatan pupuk ke perusahaan lain. Perusahaan besar ini dalam perkembangannya memerlukan audit intern dalam mengawasi kegiatan perusahaan sepertikegiatan keuangan, produksi, dan persediaan.Persediaan yang ada di PT PUSRI ini terdiri dari persediaan pupuk urea dan hasil produksi sampingan yang dihasilkan oleh kegiatan produksi pupuknya. Dalam memenuhi kebutuhan barang-barang tersebut dan menunjang kegiatan pemasaran produknya, maka perusahaan harus menyimpan persediaan barang dagangnya di gudang dengan jumlah tertentuuntuk dipasarkan ke masing-masing gudang unit di daerah dengan menggunakan jasa angkutanseperti truk dan kapal laut.Audit atas pengelolaan persediaan barang dagang perlu dilakukan untuk menentukan apakah nilai persediaan barang dagang yang tercantum sesuai dengan keadaan sebenarnya digudang dan apakah pengelolaan persediaan barang dagang telah dilakukan dengan cara yangefektif dan efisien. Audit atas persediaan merupakan kegiatan yang kompleks dan memerlukanwaktu yang cukup banyak untuk melakukan pemeriksaan karena pemeriksaan terdiri dari berbagai jenis dan tersebar ke beberapa lokasi.Pengelolaan persediaan barang dagang merupakan fungsi manajerial yang penting bagi perusahaan, karena pemeriksaan fisik atas persediaan ini menggunakan investasi yang tidak sedikir dan melibatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan perusahaan. Karenanya audit operasional sangatlah dibutuhkan untuk mengurangi resiko terjadinya kehilangan, selisih kesalahan,
 
mengantisipasi kemungkinan kecurangan dan memastikan bahwa prosedur yang telah dilakukandengan semestinya. Jika ditemukan kesalahan atau pun hal-hal yang menyimpang, maka auditor akan membuat usulan perbaikan untuk meningkatkan kinerja operasional di masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengangkat permasalah ini dengan judul”Pengaruh Audit Operasional Pada Pengelolaan Persediaan Barang Dagang TerhadapPeningkatan Laba Pada PT. PUSRI  (persero) Palembang”.



2.              Batasan Masalah

Agar masalah yang diangkat oleh penulis tidak menyimpang ke arah lain, maka penelitimembuat batasan masalah sebagai berikut:
 
1.      Audit operasional yang akan diteliti ini adalah audit yang berkenaan dengan pengelolaan persediaan barang dagang PT PUSRI.
2.      Objek dari penelitian ini adalah pengaruh audit operasional pada pengelolaan persediaan barang dagang terhadap peningkatan laba PT PUSRI.



3.              Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, peneliti dapat mengemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1.      Apakah ada pengaruh audit operasional dan pengelolaan persediaan barang dagangan secara simultan terhadap peningkatan laba pada PT.PUSRI (PERSERO)PALEMBANG ?
2.      Apakah ada pengaruh audit operasional secara parsial terhadap peningkatan laba padaPT.Pusri (Persero) Palembang?
3.      Apakah ada pengaruh pengelolaan persediaan barang dagangan secara parsial terhadap peningkatan laba pada PT. Pusri (Persero) palembang?





 
4.      Tujuan Penelitian

Peneliti memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini, tujuan-tujuan tersebutyaitu :
1.      Untuk mengetahui hubungan audit operasional dan pengelolaan persediaan barangdagangan secara simultan terhadap peningkatan laba di PT Pupuk Sriwidjaja(Persero) Palembang.
2.      Untuk mengetahui hubungan audit operasional secara parsial terhadap peningkatanlaba pada PT.Pusri (Persero) Palembang.
3.      Untuk mengetahui hubungan pengelolaan persediaan barang dagangan pada PT. Pusri(Persero) Palembang


5.              Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.      Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kesempatan bagi peneliti untuk menerapkanteori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dan membandingkannya dengan praktek yang terjadi dalam perusahaan.

2.      Bagi PT. Pusri (Persero) Palembang
Dapat memberikan informasi dan masukan kepada pihak perusahaan mengenaihubungan audit operasional dan pengelolaan persediaan barang dagangan terhadap peningkatan laba perusahaan.

3.      Bagi Universitas Malahayati
Untuk menambah pengetahuan mengenai konsep, prosedur dan teknik-teknik auditoperasional dan pengelolaan persediaan barang dagangan dan sebagai dasar  pengembangan penelitian selanjutnya.

BAB II
LANDASAN TEORI

1.      Audit Operasional

Untuk mengetahui adanya kesalahan,kekurangan dan kecurangan yang dilakukan  oleh karyawan, perusahaan membutuhkan satuan pengawas intern sebagai badan untuk mengawasi jalan nya kegiatan operasional perusahaan. Badan ini ditunjuk sebagai pengawas dan bersifat independen dan tidak mempunyai hubungan apapun dengan badan lain di perusahaan kecuali top management. Audit operasional ini merupakan bagian dari kegiatan audit yang dilakukan oleh satuan pengawas intern. Pengelolaan persediaan barang dagang di awasi oleh bagian operasional perusahaan.
Audit operasional dimaksudkan terutama untuk mengidentifikasi kegitan,program,aktivitas yang memerlukan perbaikan dan penyempurnaan dengan bertujuan untuk menghasilkan perbaikan atas pengelolaan struktur dan pencapaian hasil dari objek yang diperiksa dengan cara memberikan saran-saran tentang upaya-upaya yang dapat di tempuh guna penyalahgunaan sumber-sumber secara efisien,efektif,dan ekonomis.
Dalam mengadakan pemeriksaan, titik berat perhatian utama diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang diperkirakan dapat diperbaiki dimasa depan. Tujuan audit operasional tidak hanya mendorong dilakukuannya tindakan perbaikan tetapi juga untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekurangan atau kelemahan dimasa yang akan datang.
Menurut (Amin Wijaya Tunggal,2001), ada beberapa tujuan audit operasional :
1.      Objek dari audit operasional adalah mengungkapkan kekurangan dan ketidakberesan dalam setiap unsur yang di uji olah auditor dan untuk menunjukan perbaikan apa yang memungkinkan terjadi untuk memperoleh hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan
2.      Untuk membantu manajemen mencapai administrasi operasi yang efisien
3.      Mengusulkan pada manjemen cara-cara dan alat-alat untuk mencapai tujuan apabila manajemen operasi sendri kurang memiliki pengetahuan tentang  pengelolaan yang efisien
4.      Audit operasional bertujun untuk mencpai efisiensi dari pengelolaan
5.      Untuk membantu manajemen,audit atau operasi berhubungan fase dari aktivitas usaha yang dapat meupakan dasar pelayanan pada manajemen
6.      Untuk manajemen pada setiap tingkat dalam pelaksanan yang efektif dan efisien dari tujaun tanggung jawab mereka
Sasaran audit operasional adalah kegiatan,aktivitas,program atau bidang-bidang organisasi yang diketahui atau diidentifikasi memerlukan perbaikan atua peningakatan dalam hal-hal efektifitas,efesiensi dan ekonomisnya.
Ada tiga tahap dlam melakukuan audit operasional,menurut (Arens dan Leobbeeke,2007), yaitu :
1.      Perencanaan
2.      Pengumpulan dan evaluasi bahan bukti
3.      Pelaporan dan tindak lanjut


2.      Persedian

Persedian adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja yang besar.
Menurut (standar akuntansi keuanagan,1999) persedian adalah aktiva :
1.      Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2.      Dalam proses produksi dan dalam perjalanan
3.      Dalam bentuk bagan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
Pengerian mengenai persedian dalam hal ini adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan aksud untuk dijual dalam suatu periode waktu tertentu atau persedian barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persedian bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Pada prinsipnya persedian mempermudah atua memperlancar kegiatan operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta selanjutnya menyampaikannya kepada para pelanggan atau konsumen.
2............................HIPOTESIS
Hipotesis yg dapat di berikan oleh penulis adalah sebagai berikut:


ü  Adanya pengaruh audit operasional dan pengelolaan persediaan barang dagangan secara simultan terhadap peningkatan laba pada PT.PUSRI (PERSERO)PALEMBANG ?
ü  Adanya pengaruh audit operasional secara parsial terhadap peningkatan laba padaPT.Pusri (Persero) Palembang?
ü  Adanya pengaruh pengelolaan persediaan barang dagangan secara parsial terhadap peningkatan laba pada PT. Pusri (Persero) palembang?















BAB III
METODE PENELITIAN


1.      Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dari pengaruh audit operasional pada pengelolaan persedian barang dagang terhadap peningkatan laba ini adalah di PT.PUSRI (persero) Palembang sumatera selatan.


2.      Fokus Penelitian

Penelitian ini terfokus pada audit operasional,pengelolaan persedian barang dagang terhadap peningkatan laba.


3.      Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan sampel yang digunakan  dalam penelitian ini adalah :
1)      Populalasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh staf akuntansi PT.Pupuk sriwidjaya yang diperkirakan 40 orang.

2)      Sampel
Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode random,dimana sampel di ambil dari jumlah populasi yang diperlukan 20 orang.




4.      Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini dengan prosedur sebagai berikut :
a)      Wawancara
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melaksanakan tanya-jawab langsung kepada pegawai yang mempunyai wewenang untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan.
b)      Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan-pengamatan secara langsung atau seksama pada pelaksnaan operasi perusahaan atau instansi,sejalan dengan judul di atas agar mendapatkan data yang objektif dan sistematis.
c)      Libary research
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku, referensi, dan literature yang berhubungan dengan menyusun skripsi mini ini.

Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah data mengenai audit operasional dan pengelolaan persedian barang dagang terhadap peningkatan laba. Pengumpulan data diperoleh dengan study lapangan melalui kuisioner yang telah dibagikan peneliti kepada seluruh responden yang menjadi sampel penelitian. Skor jawaban yang digunakan dalam penelitian ini menggunankan linkert scale yaitu :
SS (sangat setuju)=5               S (setuju)=4                 R (ragu-ragu)=3                      TS (Tidak Setuju)=2               STS (sangat tidak setuju)=1

Kuisioner ini selanjutnya ditujukan kepada auditor diperusahaan-perusahaan BUMN tersebut.



5.      Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen kuisoner untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Daftar pertanyaan yang ada dalam kuisioner tersebut dikembang oleh peneliti berdasarkan landasan atau dasar yang diperoleh dari standar profesi Auditor Intern (SPAI,2005) dan dimodifikasi dengan beberapa jurnl lainnya yang saling berkaitan selanjutnya dikembangkan oleh peneliti menjadi suatu pertanyaan.























BAB IV
PENUTUP

1.      Kesimpulan


Audit operasional dimaksudkan terutama untuk mengidentifikasi kegitan,program,aktivitas yang memerlukan perbaikan dan penyempurnaan dengan bertujuan untuk menghasilkan perbaikan atas pengelolaan struktur dan pencapaian hasil dari objek yang diperiksa dengan cara memberikan saran-saran tentang upaya-upaya yang dapat di tempuh guna penyalahgunaan sumber-sumber secara efisien,efektif,dan ekonomis.
Dalam mengadakan pemeriksaan, titik berat perhatian utama diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang diperkirakan dapat diperbaiki dimasa depan. Tujuan audit operasional tidak hanya mendorong dilakukuannya tindakan perbaikan tetapi juga untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekurangan atau kelemahan dimasa yang akan datang.



2.      Saran


Sehubungan dengan hasil penelitian diatas, saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1.      Perusahaan harus ada Satuan Pengawas Internal (SPI) nya yang berfungsi pengawasan sebagai suatu upaya tindakan pencegahan, penemuan penyimpangan- penyimpangan melalui pembinaan dan pemantauan internal control secara berkesinambungan.Agar semua kecurangan yang terjadi di perusahaan dapat ditemukan dan dicegah sehingga menimbulkan efek positif pada perkembangan perusahaan seperti peningkatan laba.

2.      Untuk penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika dalam penelitiannya menambah jumlah sampel penelitian.

No comments:

Post a Comment

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada

Kunci Dasar Abangku Jauh (abangku balek)

Kunci Dasar Abangku Jauh (Abangku Balek) [intro] Am F G Am Sejak latu abang  Am  ninggal lahkan kami bang      G ayek ladi minum ...